PEMBENTUKAN KELAS CABERAWIT
TPQ BAITUL ULYA BUHA – MANADO
Awalnya, pada saat membuat perangkat materi pembelajaran
siswa TPQ Baitul Ulya Buha (BUB) Manado, kami belumlah terpikirkan seperti saat
ini. Dahulu, kami melihat bahwa SDM (sumber daya manusia) khususnya tenaga
pengajar atau MT (Mubaligh/ mubalighot
Tugasan) tidaklah mencukupi untuk mengajar di tiga kelas yang berbeda secara
bersamaan yang akan kami bentuk. Bagaimana kesinambungan atau sinergisitas
antara pengajar satu dengan yang lainnya dapat terjalin tanpa adanya kontak
sebelumnya? Hal ini mengingat para pengajar TPQ Baitul Ulya Buha ini seluruhnya
bukanlah MT sehingga diilhamilah perumusan segala sesuatunya dan akhirnya
bermuara pada terciptanya panduan KBM seminggu yang merupakan panduan bagi
pengajar dalam mengajar.
Tenaga pengajar kami terdiri dari beragam latar
belakang profesi sehingga ini pula yang sempat menjadi kendala karena seringnya
terjadi ‘miskom: miss communication’ antarpengajar.
Ibarat rantai sepeda yang mencocoki pada putaran gir sepeda, mencari-cari celah
sehingga bisa berputar dan berjalan. Ini pulalah yang sempat kami alami di awal
pembentukan TPQ BUB, bahkan sampai saat ini pun terkadang masih ada juga yang
menganut ‘miskom’ tersebut. Meskipun demikian, seluruh aktivitas belajar
mengajar alhamdulillah dapat berjalan hingga saat ini. Hal tersebut merupakan
pertolongan dari Alloh, sesuai dengan firmanNya, yakni bahwasanya siapa saja
yang mempersungguh di jalan Alloh maka akan dimudahkan jalan tersebut.
Kesungguhan dan tekad gigih untuk membentuk, membangun, dan menjalankan TPQ BUB
yang diupayakan oleh semua pihak terkait berupa Lima Unsur, antara lain; orang
tua, pengajar, ahli pendidik, alim ulama, pengurus.
TAHAPAN
PEMBENTUKAN KELAS CABERAWIT TPQ BAITUL ULYA BUHA, MANADO
§
Pemetaan atau penginventarisasian data seluruh caberawit
§ Pembentukan
kelas berdasarkan usia prasekolah dan usia sekolah dasar
§ Penyusunan
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) per-kelas setiap minggu
§ Pembuatan
Buku Jurnal KBM yang diisi dan ditulis oleh pengajar/ guru setiap hari setelah
proses belajar-mengajar.
§ Penyediaan
daftar presensi/ buku daftar hadir siswa
§ Penyediaan
lembar bacaan siswa di kelas
§ Penyediaan
lembar penderesan harian bacaan BT (Buku Tilawati) Siswa di rumah, dibawa
setiap hari dan diparaf oleh orang tua masing-masing dan gurunya
§ Penyediaan
Buku Penghubung antara Orang Tua dan Guru mengenai materi ajar dan aktivitas
anak selama belajar yang dievaluasi per-bulan
§ Penyediaan
Buku Raport atau Buku Prestasi untuk hasil belajar selama periode semester
§ Ulangan/
evaluasi akhir bulan per-kelas
§ Pembuatan
jadwal guru sebulan yang diberikan kepada masing-masing guru
§ Pembuatan
jadwal guru untuk Kelas Gabungan beserta materi pelajaran dan kreativitasnya
§
Penjadwalan bagi siswa caberawit kelas III untuk melatih
kemandirian di forum pengajian umum melalui muqodimah dan pembacaan ayat suci
Alquran.
Sesungguhnya, usia anak-anak caberawit kami begitu
beragam. Beragamnya usia mereka mengharuskan kami jeli melihat dan menentukan
posisi mereka ke dalam suatu kelas pendidikan taman pengajian. Akhirnya, kami
putuskan untuk membentuk tiga kelas usia pra-sekolah dan usia sekolah dasar. Usia
pra-sekolah dan usia sekolah dasar yang duduk di bangku kelas II, dikategorikan
ke dalam Kelas I. Selanjutnya, Kelas II menampung anak didik usia sekolah dasar
di bangku kelas III s.d. IV. Adapun Kelas III terdiri dari siswa usia sekolah
dasar di bangku kelas V dan VI.
Pertanyaan yang mungkin akan muncul, yakni mengapa kami
membentuk tiga kelas dan bukan empat atau lima kelas? Nah, pembentukan kelas
ini berasal dari pertimbangan kami mengenai materi pelajaran untuk bacaan. Materi
bacaan ini kami niatkan untuk memakai metode Tilawati, metode yang praktis dan
cepat dalam membantu siswa untuk mahir membaca Alquran secara tartil. Metode
Tilawati terdiri atas 6 tahapan, yakni Tilawati I, II, III, IV, V, dan VI.
Keenam tahapan tersebut kami ringkas menjadi 3 tingkatan, di dalam setiap
tingkatan terdiri dari 2 materi; tingkat I: Tilawati I dan II, tingkat II:
Tilawati III dan IV, tingkat III: Tilawati V dan VI. Inilah yang kemudian kami
terapkan dalam pembagian kelas TPQ Baitul Ulya Buha yang terdiri dari 3 kelas.
Perinciannya;
Kelas I: materi Tilawati 1 dan 2
Kelas II: materi Tilawati 3 dan 4
Kelas III: materi Tilawati 5 dan 6
Setiap tahapan Tilawati memerlukan waktu 3 bulan untuk
melanjutkan ke tahap Tilawati berikutnya. Ini berarti bahwa diperlukan 6 bulan
atau 1 semester per-kelas untuk naik ke kelas selanjutnya. Kesimpulannya, siswa
akan masuk kelas bacaan Alquran setelah lulus materi Tilawati 6 atau kurang
lebih waktu yang diperlukan untuk ke kelas Alquran selama 18 bulan atau sekitar
1 tahun 8 bulan.
Alhamdulillahirobbil alamin, sejak kami bermusyawarah dan
bermufakat untuk membentuk TPQ Baitul Ulya Buha ini, yakni medio Agustus 2011
telah dihasilkan 1 periode kenaikan kelas. Alhamdulillah evaluasi kenaikan
kelas telah dilaksanakan pada 2 Januari 2013 lalu. Acara kenaikan kelas
dilaksanakan 7 Januari 2013. Telah tercapai periode siswa yang telah masuk ke
dalam kelas bacaan Alquran, kelas ini kami golongkan ke dalam kelas transfer
yang nantinya akan melanjutkan pelajaran di kelas pra-remaja. Kelas transfer
....Kelas pra-remaja berupa tahapan lanjutan setelah mengikuti kelas caberawit
atau kelas usia pra-sekolah dan sekolah dasar.
Adapun materi belajar-mengajar untuk kelas pra-remaja
merupakan materi pendalaman dari materi kelas tingkat caberawit sebelumnya dan
ditambahkan pula materi baru lainnya.
Berikut adalah jadwal pelajaran kelas I, II, dan III dengan
materi bacaan, yakni Buku Tilawati.
JADWAL
MATERI KELAS CABERAWIT
TPQ
BAITUL ULYA BUHA - MANADO
JADWAL
KEGIATAN HARIAN (SENIN-JUMAT)
No.
|
Durasi
|
Materi
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan
|
2.
|
15 menit
|
Peraga Tilawati
|
3.
|
10 menit
|
Membaca Buku Tilawati
|
4.
|
10 menit
|
Menulis Buku Tilawati
|
5.
|
10 menit
|
Materi Inti (lihat panduan KBM)
|
6.
|
10 menit
|
BCM (Bermain – Cerita - Menyanyi)
|
7.
|
5 menit
|
Penutup
|
Durasi
setiap pertemuan: 65 menit.
JADWAL
KEGIATAN MINGGUAN
No.
|
Hari
|
Materi
|
1.
|
Senin
|
Aspek Hukum &
Pemahaman
|
2.
|
Selasa
|
Aspek Doa
|
3.
|
Rabu
|
Aspek Tilawati/ Iqro’
|
4.
|
Kamis
|
Aspek Akhlakul Karimah
|
5.
|
Jumat
|
Aspek Kisah Teladan
|
6.
|
Sabtu*
|
Aspek Kemampuan Umum
|
*Disesuaikan dengan sikon yang ada.
NB: Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah sesuai situasi dan
kondisi setempat.
Mengetahui
Koordinator
KBM Kepala Sekolah TPQ Baitul Ulya
Penjabaran dari jadwal
sebelumnya tercermin dalam praktek sehari-hari sebagai berikut:
JADWAL UMUM MATA
PELAJARAN TPQ BAITUL ULYA BUHA - MANADO
No.
|
Hari
|
Materi
|
Waktu
|
1.
|
Senin
|
Pembukaan: Remedial
|
5 menit
|
Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
|
25 menit
|
||
Menulis BT
|
10 menit
|
||
Aspek Hukum & Pemahaman
(sesuaikan dengan buku kurikulum)
|
10 menit
|
||
BCM (Bermain, Cerita,
Menyanyi)
|
10 menit
|
||
Penutup
|
5 menit
|
||
2.
|
Selasa
|
Pembukaan: Remedial
|
5 menit
|
Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
|
25 menit
|
||
Menulis BT
|
10 menit
|
||
Aspek Doa (sesuaikan
dengan buku kurikulum)
|
10 menit
|
||
BCM (Bermain, Cerita,
Menyanyi)
|
10 menit
|
||
Penutup
|
5 menit
|
||
3.
|
Rabu
|
Pembukaan: Remedial
|
5 menit
|
Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
|
25 menit
|
||
Menulis BT
|
10 menit
|
||
Aspek Tilawati/ Hafalan
Surah(sesuaikan dengan buku kurikulum)
|
10 menit
|
||
BCM (Bermain, Cerita,
Menyanyi)
|
10 menit
|
||
Penutup
|
5 menit
|
||
4.
|
Kamis
|
Pembukaan: Remedial
|
5 menit
|
Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
|
25 menit
|
||
Menulis BT
|
10 menit
|
||
Aspek Akhlakul Karimah
(sesuaikan dengan buku kurikulum)
|
10 menit
|
||
BCM (Bermain, Cerita,
Menyanyi)
|
10 menit
|
||
Penutup
|
5 menit
|
||
5.
|
Jumat
|
Pembukaan: Remedial
|
5 menit
|
Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
|
25 menit
|
||
Menulis BT
|
10 menit
|
||
Aspek Kisah Teladan
(sesuaikan dengan buku kurikulum)
|
10 menit
|
||
BCM (Bermain, Cerita,
Menyanyi)
|
10 menit
|
||
Penutup
|
5 menit
|
||
6.
|
Sabtu
|
Aspek Kemampuan Umum
(Kreativitas, Olahraga, Kemandirian)
|
Di bawah ini merupakan
peraturan tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa dan senantiasa
dipantau oleh para dewan guru.
TATA
TERTIB TPQ BAITUL ULYA BUHA – MANADO
Murid
dididik untuk berlatih disiplin waktu, oleh karena itu murid harus masuk kelas
tepat pada waktunya.
Murid
diarahkan untuk menghargai peraturan dan tugas, sehingga murid yang terlambat
dan tidak mengerjakan tugas diberikan sangsi yang tidak memberatkan dan
mendidik, misalnya: mengatur sendal di mesjid, istigfar 50 x, dll.
Murid
dibiasakan untuk melakukan tugas-tugas yang diembankan dengan baik, maka mereka
diberikan jadwal piket yang telah ditentukan, seperti: mengatur sendal, menyapu
ruang kelas, mengatur
bangku-bangku, dll.
Murid
dilatih untuk membudayakan hidup bersih di kelas, di antaranya; dilarang
mencoret-coret bangku.
Murid
dibiasakan untuk menghargai kebersihan dan kerapihan diri, maka murid harus
mandi sebelum berangkat mengaji dan memakai pakaian yang rapih dan bersih. Bagi
perempuan supaya memakai kerudung. Memakai baju seragam yang sudah ada lebih
diutamakan.
Dikerjakan dengan niat karena
mengharap ridha dan rahmat Alloh SWT, semoga Allah SWT memberikan manfaat dan
barokah. Amin.
Mengetahui
Kepala
Sekolah TPQ Baitul Ulya
Demikian dulu laporan tentang pembentukan TPQ Baitul Ulya Buha, insyaalloh to be continued on the next journal. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar