Minggu, 12 Mei 2013


PEMBENTUKAN KELAS CABERAWIT TPQ BAITUL ULYA BUHA – MANADO


Awalnya, pada saat membuat perangkat materi pembelajaran siswa TPQ Baitul Ulya Buha (BUB) Manado, kami belumlah terpikirkan seperti saat ini. Dahulu, kami melihat bahwa SDM (sumber daya manusia) khususnya tenaga pengajar atau MT  (Mubaligh/ mubalighot Tugasan) tidaklah mencukupi untuk mengajar di tiga kelas yang berbeda secara bersamaan yang akan kami bentuk. Bagaimana kesinambungan atau sinergisitas antara pengajar satu dengan yang lainnya dapat terjalin tanpa adanya kontak sebelumnya? Hal ini mengingat para pengajar TPQ Baitul Ulya Buha ini seluruhnya bukanlah MT sehingga diilhamilah perumusan segala sesuatunya dan akhirnya bermuara pada terciptanya panduan KBM seminggu yang merupakan panduan bagi pengajar dalam mengajar.
Tenaga pengajar kami terdiri dari beragam latar belakang profesi sehingga ini pula yang sempat menjadi kendala karena seringnya terjadi ‘miskom: miss communication’ antarpengajar. Ibarat rantai sepeda yang mencocoki pada putaran gir sepeda, mencari-cari celah sehingga bisa berputar dan berjalan. Ini pulalah yang sempat kami alami di awal pembentukan TPQ BUB, bahkan sampai saat ini pun terkadang masih ada juga yang menganut ‘miskom’ tersebut. Meskipun demikian, seluruh aktivitas belajar mengajar alhamdulillah dapat berjalan hingga saat ini. Hal tersebut merupakan pertolongan dari Alloh, sesuai dengan firmanNya, yakni bahwasanya siapa saja yang mempersungguh di jalan Alloh maka akan dimudahkan jalan tersebut. Kesungguhan dan tekad gigih untuk membentuk, membangun, dan menjalankan TPQ BUB yang diupayakan oleh semua pihak terkait berupa Lima Unsur, antara lain; orang tua, pengajar, ahli pendidik, alim ulama, pengurus.

 TAHAPAN PEMBENTUKAN KELAS CABERAWIT TPQ BAITUL ULYA BUHA, MANADO
§  Pemetaan atau penginventarisasian data seluruh caberawit
§  Pembentukan kelas berdasarkan usia prasekolah dan usia sekolah dasar
§  Penyusunan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) per-kelas setiap minggu
§  Pembuatan Buku Jurnal KBM yang diisi dan ditulis oleh pengajar/ guru setiap hari setelah proses belajar-mengajar.
§  Penyediaan daftar presensi/ buku daftar hadir siswa
§  Penyediaan lembar bacaan siswa di kelas
§  Penyediaan lembar penderesan harian bacaan BT (Buku Tilawati) Siswa di rumah, dibawa setiap hari dan diparaf oleh orang tua masing-masing dan gurunya
§  Penyediaan Buku Penghubung antara Orang Tua dan Guru mengenai materi ajar dan aktivitas anak selama belajar yang dievaluasi per-bulan
§  Penyediaan Buku Raport atau Buku Prestasi untuk hasil belajar selama periode semester
§  Ulangan/ evaluasi akhir bulan per-kelas
§  Pembuatan jadwal guru sebulan yang diberikan kepada masing-masing guru
§  Pembuatan jadwal guru untuk Kelas Gabungan beserta materi pelajaran dan kreativitasnya
§  Penjadwalan bagi siswa caberawit kelas III untuk melatih kemandirian di forum pengajian umum melalui muqodimah dan pembacaan ayat suci Alquran.



Sesungguhnya, usia anak-anak caberawit kami begitu beragam. Beragamnya usia mereka mengharuskan kami jeli melihat dan menentukan posisi mereka ke dalam suatu kelas pendidikan taman pengajian. Akhirnya, kami putuskan untuk membentuk tiga kelas usia pra-sekolah dan usia sekolah dasar. Usia pra-sekolah dan usia sekolah dasar yang duduk di bangku kelas II, dikategorikan ke dalam Kelas I. Selanjutnya, Kelas II menampung anak didik usia sekolah dasar di bangku kelas III s.d. IV. Adapun Kelas III terdiri dari siswa usia sekolah dasar di bangku kelas V dan VI.

Pertanyaan yang mungkin akan muncul, yakni mengapa kami membentuk tiga kelas dan bukan empat atau lima kelas? Nah, pembentukan kelas ini berasal dari pertimbangan kami mengenai materi pelajaran untuk bacaan. Materi bacaan ini kami niatkan untuk memakai metode Tilawati, metode yang praktis dan cepat dalam membantu siswa untuk mahir membaca Alquran secara tartil. Metode Tilawati terdiri atas 6 tahapan, yakni Tilawati I, II, III, IV, V, dan VI. Keenam tahapan tersebut kami ringkas menjadi 3 tingkatan, di dalam setiap tingkatan terdiri dari 2 materi; tingkat I: Tilawati I dan II, tingkat II: Tilawati III dan IV, tingkat III: Tilawati V dan VI. Inilah yang kemudian kami terapkan dalam pembagian kelas TPQ Baitul Ulya Buha yang terdiri dari 3 kelas. Perinciannya;
Kelas I: materi Tilawati 1 dan 2
Kelas II: materi Tilawati 3 dan 4
Kelas III: materi Tilawati 5 dan 6
Setiap tahapan Tilawati memerlukan waktu 3 bulan untuk melanjutkan ke tahap Tilawati berikutnya. Ini berarti bahwa diperlukan 6 bulan atau 1 semester per-kelas untuk naik ke kelas selanjutnya. Kesimpulannya, siswa akan masuk kelas bacaan Alquran setelah lulus materi Tilawati 6 atau kurang lebih waktu yang diperlukan untuk ke kelas Alquran selama 18 bulan atau sekitar 1 tahun 8 bulan.
Alhamdulillahirobbil alamin, sejak kami bermusyawarah dan bermufakat untuk membentuk TPQ Baitul Ulya Buha ini, yakni medio Agustus 2011 telah dihasilkan 1 periode kenaikan kelas. Alhamdulillah evaluasi kenaikan kelas telah dilaksanakan pada 2 Januari 2013 lalu. Acara kenaikan kelas dilaksanakan 7 Januari 2013. Telah tercapai periode siswa yang telah masuk ke dalam kelas bacaan Alquran, kelas ini kami golongkan ke dalam kelas transfer yang nantinya akan melanjutkan pelajaran di kelas pra-remaja. Kelas transfer ....Kelas pra-remaja berupa tahapan lanjutan setelah mengikuti kelas caberawit atau kelas usia pra-sekolah dan sekolah dasar.
Adapun materi belajar-mengajar untuk kelas pra-remaja merupakan materi pendalaman dari materi kelas tingkat caberawit sebelumnya dan ditambahkan pula materi baru lainnya.

 Berikut adalah jadwal pelajaran kelas I, II, dan III dengan materi bacaan, yakni Buku Tilawati.

JADWAL MATERI KELAS CABERAWIT
TPQ BAITUL ULYA BUHA - MANADO

JADWAL KEGIATAN HARIAN (SENIN-JUMAT)
No.
Durasi
Materi
1.
5 menit
Pembukaan
2.
15 menit
Peraga Tilawati
3.
10 menit
Membaca Buku Tilawati
4.
10 menit
Menulis Buku Tilawati
5.
10 menit
Materi Inti  (lihat panduan KBM)
6.
10 menit
BCM (Bermain – Cerita - Menyanyi)
7.
5 menit
Penutup
Durasi setiap pertemuan: 65 menit.
                                                                                                                                                                  

JADWAL KEGIATAN MINGGUAN
No.
Hari
Materi
1.
Senin
Aspek Hukum & Pemahaman
2.
Selasa
Aspek Doa
3.
Rabu
Aspek Tilawati/ Iqro’
4.
Kamis
 Aspek Akhlakul Karimah
5.
Jumat
Aspek Kisah Teladan
6.
Sabtu*
Aspek Kemampuan Umum
*Disesuaikan dengan sikon yang ada.

NB: Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah sesuai situasi dan kondisi setempat.            

Mengetahui

                                                                          
              Koordinator KBM                                                   Kepala Sekolah TPQ Baitul Ulya


Penjabaran dari jadwal sebelumnya tercermin dalam praktek sehari-hari sebagai berikut:
JADWAL UMUM MATA PELAJARAN TPQ BAITUL ULYA BUHA - MANADO
No.
Hari
Materi
Waktu
1.
Senin
Pembukaan: Remedial
5 menit


Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
25 menit


Menulis BT
10 menit


Aspek Hukum & Pemahaman (sesuaikan dengan buku kurikulum)
10 menit


BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
10 menit


Penutup
5 menit




2.
Selasa
Pembukaan: Remedial
5 menit


Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
25 menit


Menulis BT
10 menit


Aspek Doa (sesuaikan dengan buku kurikulum)
10 menit


BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
10 menit


Penutup
5 menit




3.
Rabu
Pembukaan: Remedial
5 menit


Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
25 menit


Menulis BT
10 menit


Aspek Tilawati/ Hafalan Surah(sesuaikan dengan buku kurikulum)
10 menit


BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
10 menit


Penutup
5 menit




4.
Kamis
Pembukaan: Remedial
5 menit


Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
25 menit


Menulis BT
10 menit


Aspek Akhlakul Karimah (sesuaikan dengan buku kurikulum)
10 menit


BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
10 menit


Penutup
5 menit




5.
Jumat
Pembukaan: Remedial
5 menit


Metode Baca Peraga dan Buku Tilawati (BT)
25 menit


Menulis BT
10 menit


Aspek Kisah Teladan (sesuaikan dengan buku kurikulum)
10 menit


BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
10 menit


Penutup
5 menit




6.
Sabtu
Aspek Kemampuan Umum
(Kreativitas, Olahraga, Kemandirian)





Di bawah ini merupakan peraturan tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa dan senantiasa dipantau oleh para dewan guru.

                      
TATA TERTIB TPQ BAITUL ULYA BUHA – MANADO
*      Murid dididik untuk berlatih disiplin waktu, oleh karena itu murid harus masuk kelas tepat pada waktunya.
*      Murid diarahkan untuk menghargai peraturan dan tugas, sehingga murid yang terlambat dan tidak mengerjakan tugas diberikan sangsi yang tidak memberatkan dan mendidik, misalnya: mengatur sendal di mesjid, istigfar 50 x, dll.
*      Murid dibiasakan untuk melakukan tugas-tugas yang diembankan dengan baik, maka mereka diberikan jadwal piket yang telah ditentukan, seperti: mengatur sendal, menyapu ruang kelas, mengatur bangku-bangku, dll.
*      Murid dilatih untuk membudayakan hidup bersih di kelas, di antaranya; dilarang mencoret-coret bangku.
*      Murid dibiasakan untuk menghargai kebersihan dan kerapihan diri, maka murid harus mandi sebelum berangkat mengaji dan memakai pakaian yang rapih dan bersih. Bagi perempuan supaya memakai kerudung. Memakai baju seragam yang sudah ada lebih diutamakan.
Dikerjakan dengan niat karena mengharap ridha dan rahmat Alloh SWT, semoga Allah SWT memberikan manfaat dan barokah. Amin.
Mengetahui
 
   Kepala Sekolah TPQ Baitul Ulya


Demikian dulu laporan tentang pembentukan TPQ Baitul Ulya Buha, insyaalloh to be continued on the next journal. Wassalam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar