Senin, 01 April 2013

Kegiatan Penghujung Tahun 2012

Kegiatan penghujung tahun 2012.

Ujian Akhir Siswa TPQ Baitul Ulya Buha, Manado

Mengawal pembentukan insani Indonesia yang beberapa waktu lalu didengungkan oleh pemerintah Republik Indonesia tercinta bahwa visi pada tahun 2025 nanti akan menyambut generasi emas Indonesia maka TPQ Baitul Ulya Buha, Manado mulai berbenah untuk mensukseskan hal tersebut.

Sekait dengan hal tersebut, dewan guru TPQ Baitul Ulya Buha-Manado telah mengagendakan kegiatan ujian kenaikan kelas di akhir tahun. Upaya ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan anak-anak cabe rawit Kelas I, II, dan III selama dua semester lalu.
Pelaksanaan ujian akhir tahun ini dilaksanakan setelah masa liburan semester berakhir. Di awal liburan, siswa-siswi telah diberikan materi yang harus di deres di rumah dengan diarahkan oleh orang tua mereka masing-masing. Orang tua sengaja dilibatkan dalam pengaplikasian materi pelajaran anak selama masa pembelajaran semester awal dan akhir melalui ‘Lembar Panduan Orang Tua’ berisi materi setahun. Pemberian LPOT tersebut digagas oleh para dewan guru agar sirgenitas antara pihak guru, anak dan orang tua bisa terjalin dengan prima. Di satu sisi, para orang tua dapat mengetahui secara langsung pencapaian  kemampuan anak mereka. Di sisi lain, orang tua pun ‘belajar’ mengukur kemampuan dan pengetahuan mereka terhadap seluruh materi cabe rawit.
Kegiatan ujian berlangsung cukup seru. Keseruan siswa-siswi terlihat dalam antusiasme mereka menghadapi ujian yang sebelumnya telah mereka deres di rumah bersama orang tua dan teman-teman sekelas mereka. Baik itu aspek hafalan doa, surah-surah mufasol, aspek hukum dan pemahaman, aspek akhlakul karimah, aspek kisah teladan, praktek wudhu dan sholat, maupun bacaan tilawati. Munaqosyah tilawati pun harus mereka lalui untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Tampaknya, kegiatan ujian yang berlangsung pada malam hari ini tidak menegangkan. Kejenakaan dan keceriaan siswalah yang mencairkan ketegangan di awal pertemuan.
Alhamdulillah, kegiatan ujian berlangsung dengan sukses. Kesuksesan tersebut ditunjang oleh kerjasama yang erat di antara Lima Unsur pembinaan generasi penerus di  kelompok Buha, Manado.  














     

















  

Serunya ujian akhir! Ini yang terlihat pada rangkaian kegiatan ujian akhir kelas tilawati yang dilaksanakan oleh para cabe rawit TPQ (Taman Pendidikan Alquran) Baitul Ulya Buha Manado, Sulawesi Utara medio awal tahun.  Seluruh siswa kelas I, II, dan III mengerahkan kemampuan daya ingat, keahlian membaca, dan pemahaman mengenai berbagai etika. Dimulai dari ujian praktek wudhu dan sholat, hafalan doa-doa harian dan surah-surah mufasol, ahlakul karimah, hingga munaqosyah tilawati.
Serunya, siswa-siswa ada yang tegang – terutama kelas III, yang sudah memasuki bacaan Alquran. Mereka terlihat begitu khusyuk dengan beragam pertanyaan yang diberikan oleh para guru. Sedangkan adik-adik kelas mereka, yakni kelas I dan II terlihat lebih santai dan tidak tampak ketegangan di wajah mereka. Namun, meskipun demikian tetap saja para guru mengarahkan beragam pertanyaan dibarengi praktek wudhu dan sholat dengan seksama. Itu semua untuk menjamin keoptimalan perolehan nilai para siswa cabe rawit.
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar, hal ini ditunjang oleh adanya materi BIMBEL ‘Bimbingan Belajar’ di rumah selama masa liburan sebagai tahap penderesan dan persiapan jelang ujian akhir kenaikan kelas. Materi Bimbel diberikan kepada para orang tua cabe rawit bersamaan dengan tibanya waktu liburan, selama periode liburan kurang lebih sebulan pengajian rutin per-kelas yang dilaksanakan setelah sholat Magrib diliburkan. Kegiatan pengajian dialihkan ke rumah masing-masing dengan sistem pendampingan oleh orang tua mereka yang sebelumnya telah dibekali materi Bimbel.
Selama masa liburan berlangsung, di antara beberapa siswa ada yang berlibur di luar kota sehingga para dewan guru TPQ Baitul Ulya Buha Manado bermufakat memberikan maket panduan KBM yang semula digunakan oleh para guru mengajar di kelas. Kesemua kebijakan yang diambil oleh para pengurus dan dewan guru bermuara pada terciptanya insan Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan mandiri.
Pengoptimalan dalam berbagai hal senantiasa dilakukan, baik itu pemberdayaan tenaga pengajar yang terdiri dari mubaligh tugasan dan mubaligh-mubalighot pribumi, sarana dan prasana kegiatan belajar mengajar, kerjasama antarguru dan orang tua melalui buku penghubung dan kegiatan musyawaroh Lima Unsur tingkat kelompok yang diupayakan sebulan sekali, maupun musyawaroh antara sesama dewan guru yang frekuensinya seringi dilakukan untuk kemaslahatan peramutan generasi penerus di lini terbawah, yakni cabe rawit.
Adapun peramutan generasi penerus Baitul Ulya Buha Manado di lini tengah, yakni pra-remaja juga telah berjalan di pertengahan tahun 2012 lalu. Pembentukan kelas pra-remaja ini dilakukan pada saat musyawarah Lima Unsur di tingkat kelompok Buha disertai dengan launching kurikulum dan sarana prasarana yang diperlukan. Alhamdulillah sarana belajar-mengajar langsung diamini dan diwujudkan oleh agniah setempat sehingga dapat tercipta sarana kelas seperti pengadaan bangku dan pembatas masif.
Semoga perintisan dan pembentukan generasi emas Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan mandiri dapat terwujud dengan kerjasama yang solid di antara Lima Unsur terkait dan juga melibatkan seluruh warga LDII. Amin.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar