Serunya ujian akhir!
Serunya ujian akhir kali ini. Ini yang terlihat pada rangkaian kegiatan ujian akhir
kelas tilawati yang dilaksanakan oleh para cabe rawit TPQ (Taman Pendidikan
Alquran) Baitul Ulya Buha Manado, Sulawesi Utara medio awal tahun. Seluruh siswa kelas I, II, dan III
mengerahkan kemampuan daya ingat, keahlian membaca, dan pemahaman mengenai
berbagai etika. Dimulai dari ujian praktek wudhu dan sholat, hafalan doa-doa
harian dan surah-surah mufasol, ahlakul karimah, hingga munaqosyah tilawati.
Serunya, siswa-siswa ada yang tegang – terutama kelas III, yang sudah memasuki
bacaan Alquran.
Kegiatan pengajian dialihkan ke rumah masing-masing dengan sistem
pendampingan oleh orang tua mereka yang sebelumnya telah dibekali materi
Bimbel. Selama masa liburan berlangsung, di antara beberapa siswa ada yang
berlibur di luar kota sehingga para dewan guru TPQ Baitul Ulya Buha Manado
bermufakat memberikan maket panduan KBM yang semula digunakan oleh para guru
mengajar di kelas. Kesemua kebijakan yang diambil oleh para pengurus dan dewan
guru bermuara pada terciptanya insan Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan
mandiri. Pengoptimalan dalam berbagai hal senantiasa dilakukan, baik itu
pemberdayaan tenaga pengajar yang terdiri dari mubaligh tugasan dan
mubaligh-mubalighot pribumi, sarana dan prasana kegiatan belajar mengajar,
kerjasama antarguru dan orang tua melalui buku penghubung dan kegiatan
musyawaroh Lima Unsur tingkat kelompok yang diupayakan sebulan sekali, maupun
musyawaroh antara sesama dewan guru yang frekuensinya seringi dilakukan untuk
kemaslahatan peramutan generasi penerus di lini terbawah, yakni cabe rawit.
Adapun peramutan generasi penerus Baitul Ulya Buha Manado di lini tengah, yakni
pra-remaja juga telah berjalan di pertengahan tahun 2012 lalu. Pembentukan
kelas pra-remaja ini dilakukan pada saat musyawarah Lima Unsur di tingkat
kelompok Buha disertai dengan launching kurikulum
dan sarana prasarana yang diperlukan. Alhamdulillah sarana belajar-mengajar langsung
diamini dan diwujudkan oleh agniah setempat sehingga dapat tercipta sarana
kelas seperti pengadaan bangku dan pembatas masif. Semoga perintisan dan
pembentukan generasi emas Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan mandiri dapat
terwujud dengan kerjasama yang solid di antara Lima Unsur terkait. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar