Senin, 01 April 2013

serunya ujian akhir!



Serunya ujian akhir!
Serunya ujian akhir kali ini. Ini yang terlihat pada rangkaian kegiatan ujian akhir kelas tilawati yang dilaksanakan oleh para cabe rawit TPQ (Taman Pendidikan Alquran) Baitul Ulya Buha Manado, Sulawesi Utara medio awal tahun.  Seluruh siswa kelas I, II, dan III mengerahkan kemampuan daya ingat, keahlian membaca, dan pemahaman mengenai berbagai etika. Dimulai dari ujian praktek wudhu dan sholat, hafalan doa-doa harian dan surah-surah mufasol, ahlakul karimah, hingga munaqosyah tilawati. Serunya, siswa-siswa ada yang tegang – terutama kelas III, yang sudah memasuki bacaan Alquran.

Mereka terlihat begitu khusyuk dengan beragam pertanyaan yang diberikan oleh para guru. Sedangkan adik-adik kelas mereka, yakni kelas I dan II terlihat lebih santai dan tidak tampak ketegangan di wajah mereka. Namun, meskipun demikian tetap saja para guru mengarahkan beragam pertanyaan dibarengi praktek wudhu dan sholat dengan seksama. Itu semua untuk menjamin keoptimalan perolehan nilai para siswa cabe rawit. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, hal ini ditunjang oleh adanya materi BIMBEL ‘Bimbingan Belajar’ di rumah selama masa liburan sebagai tahap penderesan dan persiapan jelang ujian akhir kenaikan kelas. Materi Bimbel diberikan kepada para orang tua cabe rawit bersamaan dengan tibanya waktu liburan, selama periode liburan kurang lebih sebulan pengajian rutin per-kelas yang dilaksanakan setelah sholat Magrib diliburkan.
Kegiatan pengajian dialihkan ke rumah masing-masing dengan sistem pendampingan oleh orang tua mereka yang sebelumnya telah dibekali materi Bimbel. Selama masa liburan berlangsung, di antara beberapa siswa ada yang berlibur di luar kota sehingga para dewan guru TPQ Baitul Ulya Buha Manado bermufakat memberikan maket panduan KBM yang semula digunakan oleh para guru mengajar di kelas. Kesemua kebijakan yang diambil oleh para pengurus dan dewan guru bermuara pada terciptanya insan Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan mandiri. Pengoptimalan dalam berbagai hal senantiasa dilakukan, baik itu pemberdayaan tenaga pengajar yang terdiri dari mubaligh tugasan dan mubaligh-mubalighot pribumi, sarana dan prasana kegiatan belajar mengajar, kerjasama antarguru dan orang tua melalui buku penghubung dan kegiatan musyawaroh Lima Unsur tingkat kelompok yang diupayakan sebulan sekali, maupun musyawaroh antara sesama dewan guru yang frekuensinya seringi dilakukan untuk kemaslahatan peramutan generasi penerus di lini terbawah, yakni cabe rawit. Adapun peramutan generasi penerus Baitul Ulya Buha Manado di lini tengah, yakni pra-remaja juga telah berjalan di pertengahan tahun 2012 lalu. Pembentukan kelas pra-remaja ini dilakukan pada saat musyawarah Lima Unsur di tingkat kelompok Buha disertai dengan launching kurikulum dan sarana prasarana yang diperlukan. Alhamdulillah sarana belajar-mengajar langsung diamini dan diwujudkan oleh agniah setempat sehingga dapat tercipta sarana kelas seperti pengadaan bangku dan pembatas masif. Semoga perintisan dan pembentukan generasi emas Indonesia yang sholeh, berakhlak, dan mandiri dapat terwujud dengan kerjasama yang solid di antara Lima Unsur terkait. Amin.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar